tiwul-snack-indonesia
Tiwul (source: indonesiakaya.com)

Liburan di Yogyakarta memang selalu menyenangkan. Rumah bagi sekitar setengah juta orang ini, Yogyakarta, atau “Yogya” untuk singkatnya, berperan sebagai titik loncat untuk berkunjung ke situs arkeologi Jawa yang paling penting, Prambanan ke Borobudur.

Tetapi, Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan wisata budaya, kerajinan dan alamnya yang indah, namun juga terkenal dengan wisata kulinernya. Ada beragam makanan khas Yogya yang bisa Anda coba dan pertimbangkan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Baca Juga: Suvenir Khas Yogyakarta Untuk Oleh-oleh

Berikut adalah daftarnya:

1. Gudeg

Gudeg Yogya adalah makanan khas yang biasanya dijadikan sebagai lauk nasi. Gudeg terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

Gudeg-YuDjum
Gudeg-YuDjum (sumber: gudegyudjumpusat.com)

Setidaknya ada dua jenis Gudeg Yogya, yaitu kering dan basah. Gudeg kering adalah gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang. Sedangkan gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.

Salah satu restoran yang menjual jenis gudeg kering adalah Gudeg Yu Djum yang memiliki beberapa cabang di Yogyakarta. Anda bisa memilih untuk makan gudeg di tempat atau memesan paket untuk dibawa pulang. Gudeg yang dibawa pulang biasanya dikemas dalam besek (kotak kecil dari anyaman bambu) atau kendil (wadah makanan dari tembikar), sesuai pilihan Anda.

2. Bakpia Pathuk

bakpia-pathuk
Bakpia Pathuk (sumber: yogyakarta.panduanwisata.id)

Bakpia berasal dari daerah Pathuk, Yogya. Bentuknya bundar kecil-kecil dengan bermacam-macam rasa. Pada awalnya, bakpia pathok hanya berisi kacang hijau. Namun, saat ini Anda dapat menemukan makanan ringan ini dalam berbagai macam aneka rasa yang lezat, seperti keju, coklat, durian, abon dan lain-lain.

Terdapat banyak merk Bakpia Pathuk, ada yang menggunakan angka seperti Bakpia Pathok 25, Bakpia Patuk 75, Bakpia Pathok 145, dll. Yang lainnya ada Bakpia Merlino, Bakpia Kencana, dan sebagainya.

3. Yangko

yangko-bakpiadjava
Yangko (sumber: bakpiadjava.co.id)

Yangko memiliki penampilan sederhana tapi menarik, dengan bentuk kotak kecil, warna-warni cerah serta taburan tepung. Jajanan ini terbuat dari bahan tepung ketan, rasanya manis, dan kenyal ketika kita mengunyahnya.

Pada awalnya Yangko berisi campuran remahan kacang dan gula, namun kini banyak bermunculan rasa baru yang semakin membuat Yangko terasa lezat, seperti rasa nangka, coklat, stroberi, melon dan lain-lain.

4. Geplak

geplak-bakpiadjava
Geplak (sumber: bakpiadjava.co.id)

Jajanan selanjutnya yang bisa Anda jadikan sebagai oleh-oleh adalah Geplak. Makanan ini lebih manis daripada Yangko. Berasal dari wilayah Bantul, makanan ini terbuat dari daging kelapa yang diiris tipis dan dimasak dengan campuran gula.

Kalau dulu Geplak hanya memiliki rasa manis gula Jawa, sekarang ada beberapa varian rasa, yaitu durian, coklat, nangka, dan lain-lain. Warnanya juga bervariasi dengan warna cerah menggoda, seperti pink, kuning, coklat, dan hijau tergantung dari rasanya.

5. Salak Pondoh

salak-pondoh-snake-fruit
Salak Pondoh (sumber: salakpondohmurah.wordpress.com )

Salak pondoh adalah buah yang memiliki rasa manis atau tidak sepet sejak buah masih muda, dagingnya garing dan berwarna putih. Buah ini menjadi salah satu simbol penting untuk kepariwisataan Yogyakarta.

Di provinsi ini, sentra penghasil salak pondoh ada di kawasan lereng Gunung Merapi yang termasuk wilayah Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.

6. Tiwul

tiwul-snack-indonesia
Tiwul (sumber: indonesiakaya.com)

Tiwul, atau thiwul adalah makanan pokok pengganti nasi yang dibuat dari ketela pohon atau singkong. Dahulu masyarakat Gunungkidul biasa mengkonsumsi jenis makanan ini sebagai makanan pokok. Namun sebenarnya ini bukan hanya makanan khas Yogya, karena banyak penduduk di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Wonosobo, Wonogiri, Pacitan, Tulungagung dan Blitar juga dikenal mengonsumsi jenis makanan ini sehari-hari.

Tiwul memiliki kandungan kalori lebih rendah daripada beras, berwarna kecoklatan, dan rasanya gurih, manis khas singkong. Kini fungsi tiwul mulai bergeser bukan lagi menjadi makanan pokok penduduk Gunungkidul, namun menjadi kudapan atau jajanan pasar dan menjadi oleh-oleh khas dari Yogya, khususnya turis yang berkunjung ke Gunungkidul.

7. Peyek Mbok Tumpuk

Ada satu lagi makanan khas Yogya yang kini mulai banyak dicari oleh wisatawan, yaitu Peyek Tumpuk. Sentra pembuatannya ada di Desa Palbapang, Kecamatan Bantul.

peyek-tumpuk
Peyek Tumpuk (sumber: Tribun Jogja/Hamim)

Peyek atau Rempeyek adalah sejenis kerupuk gurih goreng tipis yang terbuat dari tepung (biasanya tepung beras) yang diramu dengan bahan lain. Jenis rempeyek yang paling umum adalah peyek kacang. Namun, ramuan lainnya bisa juga digunakan, seperti ikan teri kering, rebon (udang kecil) atau ebi (udang kering).

Peyek Mbok Tumpuk ini berbeda dengan peyek lain. Jika peyek biasanya berbentuk tipis, maka Peyek Mbok Tumpuk lebih tebal, seukuran kepalan tangan, dan bertumpuk-tumpuk tidak beraturan. Sesuai namanya, Peyek Tumpuk ini diprakarsai oleh Mbok Tumpuk sejak sekitar tahun 1975 silam.

Selain itu ada beberapa makanan khas Jawa lainnya yang bisa Anda coba dan pertimbangkan untuk dibawa pulang, seperti Keripik Belut, Belalang Goreng, Kulit Ceker Ayam, dan lain-lain.

Disamping makanan dan jajanan tradisional diatas, ada juga beberapa kue modern yang mungkin dapat Anda coba, seperti kue Jogja Scrummy dan kue Mamahke Jogja.

= = =

Rekomendasi artikel terkait: Suvenir Khas Yogyakarta Untuk Oleh-oleh


Mau pergi ke Yogyakarta? Sudah tahu mau menginap dimana?

Mau Cari Hotel Murah di Yogyakarta? Cek disini

Baca juga:

Anda mungkin tertarik juga dengan informati berikut: